cover
Contact Name
Nurhadi Siswanto
Contact Email
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Corak : Jurnal Seni Kriya
ISSN : 23016027     EISSN : 26854708     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku bidang seni kriya dan hasil pengabdian masyarakat dalam bidang kriya.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015" : 8 Documents clear
CITRA GLOBAL LOKAL DALAM KERAMIK: Penerapan Motif Sasirangan Pada Bentuk Tas Furla Sheilla Sonia
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.57 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2365

Abstract

Life style mostly influenced from environtment factor and give a big impact to people’sconsume behaviour. From so many products, bag is a useful thing that always used by human,not only as a wearable thing or fashion accessories but also a symbol of life style.Furla bag is a global bag and become the symbol life style. This artwork’s creation processwas began from studying about global icon which is Furla bag, and local icon such as Sasiranganmotif from semiothic method. Global and local met with creative transgression principe tocreate a new artwork. Both of them collaborated into ceramic artwork through some steps suchas observation to shopping centers where solg bags. And then sketching process that createdfrom stoneware. Used techniques are slib casting, slab, gores, and tempel.The final artworks are all ceramics that can used to interior accessories. This artworks’saim are to remembering Banjar environtment to always keep traditional sasirangan motif as aculture heritage.Keywords : Furla bag, Sasirangan, Ceramics Gaya hidup yang banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar dan memberi andilbesar dalam penciptaan perilaku konsumsi manusia, dari berbagai macam produk gaya hiduptas merupakan benda yang selalu melekat pada diri wanita, tas juga tidak hanya sekedar bendapakai yang hanya sebagai pelengkap dalam berbusana, akan tetapi tas bisa menjadi simbol gayahidup bagi seseorang.Tas Furla merupakan tas global dan menjadi salah satu simbol gaya hidup. Prosespenciptaan karya ini diawali dengan mengamati tanda-tanda global yaitu tas Furla dan tandatandalokal motif Sasirangan melalui metode semiotika yang mana global dan lokaldipertemukan dengan menggunakan prinsip creative transgression agar menciptakan sebuahkarya baru. Keduanya dikolaborasikan kedalam karya seni kriya keramik melalui beberapalangkah yaitu penggumpulan data dengan cara observasi ke pusat perbelanjaan yangmenyediakan toko-toko tas, pembuatan sketsa, kemudian diwujudkan kedalam karya keramikdengan menggunakan bahan baku tanah liat Stoneware. Teknik yang digunakan padapenciptaan karya ini yaitu teknik slib casting, teknik slab, teknik gores, dan teknik tempel.Karya yang dihasilkan dalam Tugas Akhir ini berwujud karya seni kriya keramik fungsinyadapat dijadikan sebagai aksesoris interior. Karya Tugas Akhir ini tentunya bertujuan untukmengingatkan masyarakat Banjar khususnya agar tetap terus menjaga dan melestarikanpeninggalan budaya yakni motif Sasirangan sebagai warisan budaya yang harus tetap dijaga.Kata kunci :Tas Furla, Sasirangan, Keramik
GOTHIC LOLITA DALAM PENCIPTAAN ARTWEAR Hastin Sholikhah
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.159 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2370

Abstract

This Final Project’s artworks were inspired from author’s daily and hobby, it is GothicLolita that created into artwear. Lolita itself is one of fashion sub-culture that developed andpopular at Japan. Since childhood, author was really like comic and Japanese cartoon whichfamous at that time (1900s). That fondness continuing until author grows up and studyingdeeper about Japan, include their fashion such as Lolita.Creation methods that used are data collected from literature study and directobservation. Phenomenological methods are aesthetic, ergonomic, and semiotic. Realizationmethods that used for all the artworks are tie dye, batik, sulam tapis, and creative decorationtechnique which inspired from tapestry technique.The achieved result from this process is eight pieces of art wears dominated in black,red, blue, and purple that dyed from synthetic dyeing. Batik and tie dye applied in many partsof the artwear, such as skirt, pants, sleeve, and blouse. Whereas sulam tapis and creativedecoration technique applied as finishing touch to make the artwears looks glamorously. Keywords : Gothic Lolita, artwear, batik, tie dye Karya Tugas Akhir ini terinspirasi oleh keseharian dan hobi penulis, yaitu Gothic Lolitayang dituangkan dalam artwear sebagai media dalam berkarya. Lolita sendiri adalah salah satusub-culture fashion yang berkembang di Jepang. Semasa kecil, penulis amat menggemari komikdan film kartun Jepang yang sedang populer pada masa itu (tahun 90-an). Kegemaran tersebutberlanjut hingga penulis beranjak dewasa dan semakin mendalami budaya Jepang, termasukfashion yang salah satunya dikenal sebagai Lolita.Metode penciptaan yang digunakan adalah pengumpulan data melalui studi pustakadan observasi langsung. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetis,ergonomis dan semiotika. Teknik perwujudan yang diterapkan dalam keseluruhan karya yaitutie dye, batik, sulam tapis, dan teknik hias kreasi yang merupakan pengembangan penulisterhadap teknik tapestri.Hasil yang dicapai dalam penciptaan karya ini yaitu delapan karya artwear yang dominanoleh warna hitam, merah, biru, dan ungu yang dihasilkan dengan pewarna naptol. Batik dan tiedye diterapkan dalam berbagai bagian busana, seperti pada rok, celana, lengan, dan blus,sedangkan sulam tapis dan teknik hias kreasi diaplikasikan sebagai sentuhan akhir yangmenyempurnakan tampilan busana secara keseluruhan.Kata kunci : Gothic Lolita, artwear, batik, tie dye
KISAH LALITAVISTARA CANDI BOROBUDUR DALAM KARYA SENI BATIK Fidyah Fafa Admaja
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.613 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2366

Abstract

Borobudur is one of the World heritage Buddhist temple in Indonesia that wasestablished by UNESCO in 1951. Borobudur have some interesting historical stories seen by therelief of the Borobudur wall. One of the reliefs of Borobudur is tell about Lalitavistara story.Lalitavistara told the short story of Lord Buddha life (not a complete history) and it end by firstcommand in the Deer Park near Benares City. The life of Lord Buddha is considered as a dramaplayed by the Great Buddha, super-natural and real (Roy Adams, 1990: 22-23). Author used thehistorical value and visual relief of Lalitavistara story for a background to get inspiration.This final project was create by using esthetics, semiotics and historical approachesmethod. Sense of aesthetically identified by semiotic approach, while the value of the historicalused historical approach method and the realization panel works by SP Gustami method.Creating process by synthetic dyes batik technique. Dab and dye coloring technique. The workbegins from pencanthingan, coloring, penembokan, pelorodan and finishing.This final project get eight result that each of them tell the story of Lalitavistara truehistory with aesthetic and symbolic value. It has a different scene, but the story in a series andcontinued. Work process produced batik artwork like panel. I hope this work give moreknowledge and be useful for the general public, art lovers, and community around Borobudur.Keywords: relief, Lalitavistara story, Borobudur, batik tulis. Candi Borobudur adalah candi budha di Indonesia yang menjadi warisan Dunia (WorldHeritages) yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1951. Mempunyai beberapa kisahbersejarah yang menarik, digambarakan di relief dinding Candi Borobudur. Salah satu reliefCandi Borobudur adalah relief kisah Lalitavistara. Lalitavistara menceritakan kehidupan sangBuddha sebagai lelakon yang lebih singkat (bukan merupakan riwayat lengkap) dan berakhirdengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Benares. Hidup Buddha di dunia dianggapsebagai sandiwara yang dimainkan oleh Buddha yang Agung, adi-alami dan sungguh-sungguh.Nilai historis dan visual dalam relief kisah Lalitavistara Candi Borobudur adalah hal yangmelatarbelakangi penulis untuk menjadikan kisah Lalitavistara sebagai sumber inspirasi.Penciptaan karya Tugas Akhir ini menggunakan metode estetika, pendekatan semiotikadan historis. Makna estetis diidentifikasikan menggunakan metode pendekatan semiotika,sedangkan nilai historisnya menggunakan metode pendekatan historis dan perwujudan karyayang berupa panel dengan metode penciptaan SP Gustami. Proses perwujudan menggunakanteknik batik tulis dengan pewarna sintetis. Teknik pewarnaan yang digunakan yaitu colet dancelup. Tahapan perwujudan karya dimulai dari pemolaan, pencanthingan, pewarnaan,penembokan, pelorodan dan finishing. Penciptaan karya Tugas Akhir ini menghasilkan 8 karya yang masing-masingmenggambarkan kisah Lalitavistara sesuai dengan historisnya dan mengandung nilai estetis dansimbolis. Setiap karya memiliki adegan yang berbeda namun ceritanya berurutan danberkesinambungan. Dari proses perwujudan karya yang menghasilkan karya seni batik berupapanel. Semoga karya ini menambah ilmu pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi masyarakatumum, penikmat seni, serta masyarakat sekitar candi Borobudur.Kata kunci: relief, kisah lalitavistara, candi Borobudur, batik tulis. Tas Furla, Sasirangan, Keramik
SENI KRIYA KAYU KINETIK KUMBANG TANDUK Dedy Shofianto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.329 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2371

Abstract

This Final Project’s artworks were inspired from author’s daily and hobby, it is GothicLolita that created into artwear. Lolita itself is one of fashion sub-culture that developed andpopular at Japan. Since childhood, author was really like comic and Japanese cartoon whichfamous at that time (1900s). That fondness continuing until author grows up and studyingdeeper about Japan, include their fashion such as Lolita.Creation methods that used are data collected from literature study and directobservation. Phenomenological methods are aesthetic, ergonomic, and semiotic. Realizationmethods that used for all the artworks are tie dye, batik, sulam tapis, and creative decorationtechnique which inspired from tapestry technique.The achieved result from this process is eight pieces of art wears dominated in black,red, blue, and purple that dyed from synthetic dyeing. Batik and tie dye applied in many partsof the artwear, such as skirt, pants, sleeve, and blouse. Whereas sulam tapis and creativedecoration technique applied as finishing touch to make the artwears looks glamorously. Keywords : Gothic Lolita, artwear, batik, tie dye  Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) sebagai inspirasi penciptaan karya seni kinetikkriya kayu memiliki beberapa kelebihan, yaitu keindahan kumbang tanduk dan seni kinetik.Kumbang tanduk memiliki ciri khas berupa tanduk pada kumbang jantan. Bentuk kumbangtanduk mengalami deformasi menjadi karya seni kinetik yang dibuat dengan penuh perhitungandan dengan mempertimbangkan keindahan gerak yang dihasilkan.Penciptaan karya tugas akhir ini menerapkan metode tiga-tahap enam-langkah dari SP.Gustami. Karya yang diciptakan adalah karya seni kriya kayu dalam bentuk kumbang tandukdipadukan dengan seni kinetik. Proses pembuatan karya terdiri dari proses pembuatan desain,pembentukan, finishing, dan evaluasi. Proses penghayatan, penyetaraan antara rasa danpikiran, dilakukan untuk memberikan spirit dan ruh agar karya dapat memberikan inspirasi,semangat, dan memberikan pesan-pesan kepada orang lain yang melihatnya.Dari aspek fungsi, karya ini dapat bergerak seperti layaknya kumbang tanduk hidup.Dengan mempertimbangkan nilai estetis, terciptalah enam karya seni ekspresi berwujud tigadimensi. Karya yang diciptakan menghasilkan karakter baru kumbang tanduk denganmemadukan bentuk-bentuk mekanik mesin seperti roda gigi, stang seher, baut, dan lain-lain.Semua karya terbuat dari kayu dengan tetap memperlihatkan karakter kumbang tanduk.Kata kunci: kumbang tanduk, deformasi, seni kinetik
SIMBOLISASI PENGALAMAN SOSIAL MANUSIA MELALUI KARAKTERISTIK ANEMON DALAM BENTUK KERAMIK BIOMIMICRY Nur Hardiansyah
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.369 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2367

Abstract

This work is created as exspression of social human experiences then describe throughthe anemone texture and biomimicry form in the ceramic work. Those artistic work can takepart of the art visual element and can be used as interior accent with innovative display . Theprocess of final exam starts with finding the main idea of creation, making sketch, choosingmaterials, then doing the work. Whereas the processing of work uses various techniques, forexample coiling, pinching and molding to show of gesture and movemen of anemone characters.The next step are drying, burning, glazing, and the last displaying. Step by step all thoseprocesses are done carefully. Because of ceramic materials needs special treatment, as same asthe journey of human life also needs special attention. Doing this ceramic art which aboutanemone needs good skill, special treatment, and some theories that fixed the concept, theseare; the anatomy of anemone, semiotics theory, contemporary design of ceramic, andbiomimicry, so the final result, this works have good qualities and can be held responsible. Allthis work are the social and personal visualization of experiences and observation ofenvironment of the author. Learning from the anemone that has various colours and endlessform the author get ideas to express the work in ceramic biomimicry. Key word : Anemone, Biomimicry, Ceramic  Karya keramik ini diciptakan sebagai bentuk ekspresi pengalaman sosial manusia yangkemudian digambarkan melalui tekstur anemon dan bentuk biomimicry pada karya keramik.Karya anemon dengan bentuk artistik dapat menempati elemen rupa dan digunakan sebagaiaksen interior dengan tatanan display yg inovatif. Diawali dengan mencari sumber penciptaan,membuat sketsa, pemilihan bahan, sampai pada tahapan pengerjaan karya itu sendiri. Dalamproses berkarya ini menggunakan berbagai macam tehnik, yaitu pilin, pijat dan cetak untukmembuat gestur dan gerakan yang menjadi identitas anemon pada karya keramik. Kemudiandilanjutkan dengan tahapan pengeringan, pembakaran, penggelasiran, dan terakhirpemajangan karya. Semua proses tersebut harus dijalankan dengan teliti dan satu-persatu.Dikarenakan keramik mejadi material yang memang membutuhkan kehati-hatian, sama halnyadengan perjalanan kehidupan manusia. Semua pengerjaan karya keramik anemon yangmembutuhkan keterampilan dan perlakuan khusus tentu saja akan lebih diperkuat dengan teoriteoriyang mendukung ide dan konsep karya tersebut, teori pendukungnya antara lain: anatomitubuh anemon, teori semiotika, keramik dalam dunia desain kontemporer, wujud dalam bentukbiomimicry, sehingga karya memiliki kekuatan dan bisa dipertanggung jawabkan. Hasil karyayang penulis ciptakan merupakan visualisasi pengalaman yang diperoleh dari pengamatan lingkungan, baik secara sosial maupun personal. Kita bisa belajar dari kehidupan anemon ini,salah yang ternyata memiliki keanekaragaman dalam warna dan bentuk tak ada habisnya jikadipelajari, dengan penggunaan karakter anemon penulis mendapatkan ide dalam mewujudkankarya-karya keramik biomimicry.Kata kunci : Anemon, Biomimicry, Keramik
BADAK JAWA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI KRIYA LOGAM M. Imam Khamdani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.258 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2368

Abstract

Creating an artwork with javan rhino as the source of inspiration was based on theauthor’s interest towards rhinoceros especially javan rhino. Javan rhino has its own uniquenesscompared to other species of rhinoceros and the phenomenon of its extinction that happenednowadays such as the skin’s physical form that is folded as if it’s forming an armor, its horn, andjavan rhino is considered as an animal that is almost extinct so the author was interested increating a metal craft artwork with Javan rhino as the theme in this final project as well as therequirement to graduate from bachelor degree of craft major.The methods of approach used are the expressive, contemplation, aesthetic, and thenthe data collection was done by using literature study and observation methods. The artworkscreated through three stages : exploration, design, and embodiment. Metal art presented in thisfinal project is a figurative artwork and the object was developed which is the result of Javanrhino embodiment.The produced artwork is a three-dimensional metal craft artwork with the shape ofJavan rhino as the inspiration of the craft art’s creation and has a shape development in such away. This artwork is expected to communicate with the society properly. This metal craftartwork was created neither for finding solutions nor solving the problems, but it is a touch ofexpression and a means of delivering a personal idea which is presented especially for art loversand generally for the society.Keywords: Javan rhino, Crafts art, Metal craft Menciptakan karya dengan sumber inspirasi Badak Jawa didasari atas ketertarikanpenulis terhadap binatang badak khususnya badak Jawa. Badak Jawa memiliki keunikantersendiri dari badak lainnya dan fenomena kepunahan yang terjadi saat ini seperti bentuk fisikkulit badak yang belipat seperti membentuk baju baja, cula, dan tergolong hewan yang hampirpunah sehingga penulis tertarik untuk menciptakan sebuah karya seni kriya logam bertemakanbadak Jawa ke dalam tugas akhir ini sekaligus sebagai syarat menyelesaikan studi S1 jurusankriyaMetode pendekatan yang digunakan adalah ekspresi, kontemplasi, estetis, kemudianmetode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan observasi. Proses penciptaankarya seni ini memalui tiga tahapan yaitu, eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Karyalogam yang disajikan dalam Tugas Akhir ini merupakan karya figuratif dan dikembangkanobjeknya yang merupakan hasil dari perwujudan badak Jawa.Hasil karya ini adalah seni kriya logam tiga dimensi dengan bentuk badak Jawa sebagaiinspirasi dari penciptaan seni kriya dan memiliki pengembangan bentuk yang sedemikian rupa.Diharapkan karya ini dapat berkomunikasi dengan masyarakat secara baik. Karya seni kriya logam ini dibuat bukan dimaksudkan untuk mencari solusi ataupun menyelesaikan masalah,tetapi merupakan sebuah sentuhan ekspresi dan sarana penyampaian ide pribadi yangdisampaikan kepada penikmat seni pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.Kata kunci: Badak Jawa, Seni kriya, Kriya logam
SENI HIAS WUWUNG MAYONG JEPARA JAWA TENGAH KAJIAN BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI Arif Suharson
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.509 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2364

Abstract

Javanese culture derives from the intellectual, emotional, and physical process inJavanese environment. This process goes on to keep up with the constant changes in theenvironment. This process has resulted in such artistic products as decorative roof top ofwuwung in Mayong Jepara Central Java. The wuwung has been aesthetically put on top ofJavanese traditional houses precisely above the blandar penuwun. This roof top serves thefunction as the cover to keep water and dust from entering the house. This such kind ofwuwung is characteristically decorated with glass mozaik and is therefore uniquely differentfrom that in other regions.This analysis is attempting to identify and prove qualitative explanation. Accordinglythis study employs qualitative method to avoid mathematic calculation. It is so because whatmatters is the value of particularly specific and unique objects which contain meaningfulaction. The study deals with visual art, particularly ceramic craft of clay. It is expected thatthere will be sustainable benefits to reserve local genius in the national culture. The art workof decorative wuwung from Mayong Lor Jepara Central Java is characteristically clear and canbe classified by time, technique of making, decorative technique, material, and meaning.Results of thestudy suggested that wuwungan wayang in Mayong Central Java which isfamiliar in Javanese society clearly represents such good characters or heroic figures. For theJavanese people who already held particular beliefs such animism and dynamism long beforethe introduction of such religons as Hindu, Budha, and Islam, put a historical background in thedevelopment of meaningful symbols. Home decoration implies more than physical activities;rather it implies praying and expectation represented by the decorative wuwung produced inMayong Jepara with its aesthetic beautiful mozaik of glass.Keywords: decorative art, wuwung, glass mozaik, Mayong Jepara  Kebudayaan Jawa lahir dari olah pikir, rasa, dan karsa pada lingkungan hidupmasyarakat etnis Jawa dalam kurun waktu yang terus berproses dalam menghadapi perubahanzaman yang ada. Dari kebudayaan Jawa itu, lahirlah berbagai produk sebagai hasil untukpemenuhan kebutuhan dari olah pikir, rasa, dan karsa tersebut. Salah satunya adalah seni hiaswuwung hasil kreasi masyarakat Mayong Jepara Jawa Tengah yang menghiasi atap rumahadat tradisional Jawa. Wuwung hias dipasang pada atap rumah paling atas di atas blandarpenuwun yang berfungsi sebagai penutup genteng paling atas dan berfungsi menahan debuatau air agar tidak masuk ke dalam rumah dengan ornamentasi pecahan beling yang memilikiciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Kajian ini berusaha mencari dan memberikan penjelasan secara kualitatif, sehinggametode yang digunakan adalah kualitatif. Metode ini menghindari perhitungan matematis,karena yang dicari adalah value ‘nilai’ yang muncul dari objek kajian yang bersifat khusus,bahkan sangat spesifik, unik dan selalu mengandung meaning full action. Penelitian ini sebagaisalah satu telaah lingkup bidang ilmu seni rupa, khususnya seni kriya keramik yangmemanfaatkan material tanah atau lempung. Hal ini akan memiliki dampak yangberkelanjutan, sehingga kekayaan tradisi lokal akan tetap berjalan sebagai ciri local geniusyang memperkaya khasanah budaya bangsa. Produk seni wuwung hias dari Mayong Lor JeparaJawa Tengah yang dijadikan obyek penelitian, memiliki ciri khas dan sifat yang dapatdiidentifikasi secara jelas, dan dapat diklasifikasi menurut waktu, teknik pembuatan, teknikseni hias, dan bahan material yang digunakan serta makna yang terkandung dari penciptaanseni hias wuwungan tersebut.Mengambil inti sari dari hasil kajian penelitian yang telah dilakukan bahwa sebutanwuwungan wayang yang akrab dalam kehidupan masyarakat Jawa, maka penafsiran bentukbentukseni hias wuwung Mayong Jepara Jawa Tengah jelas mengarah pada tokoh-tokohkebaikan atau tokoh-tokoh pahlawan dalam membela kebenaran. Keyakinan masyarakat Jawayang sudah memiliki agama sebelum agama-agama besar datang seperti Hindu, Budha, danIslam, tentu keberadaan kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi latar belakang sejarahyang kuat dalam menggambarkan simbol yang mempunyai arti. Keberadaan menghias rumahtentu tidak hanya sekedar menghias, tetapi sekaligus merupakan doa dan harapan yang ingindicapai yang terwujud pada seni hias wuwung Mayong Jepara dengan ciri khusus ornamenpecahan beling yang indah.Kata Kunci: Seni hias, wuwung, pecahan beling, Mayong Jepara
PESONA KERAMIK DALAM BUSANA ART WEAR DENGAN APLIKASI MOTIF BATIK CEPLOK Santa Citra Cendana
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 4, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.912 KB) | DOI: 10.24821/corak.v4i2.2369

Abstract

The passion of fashion stimulates the writer to create ceramic fashion art wear. Byexamining the latest fashion and following fashion event, the writer has anidea to combineclothes and ceramic.Data collection method which is used by the writer is observation and libraryresearch. This creation is based on three step of creating handcrafted art which has practicalfunction. The first step is braind storming (brainstorming of the idea, concept, andbackground of a creation), designing (making the design of ideas),creating (therealization of creation). Ceramic fashion art will come as an innovation in the ceramicindustry.The result of this creation is a handcrafted ceramic in a various forms andcolorswhich is hoped to be well accepted by society. This final assignment is afunctional ceramiccreation. All of the ceramic fashion creation can be worn in some occasion.Key words: ceramic, fashion, art wear, Ceplok Menciptakan karya dengan sumber inspirasi Badak Jawa didasari atas ketertarikanpenulis terhadap binatang badak khususnya badak Jawa. Badak Jawa memiliki keunikantersendiri dari badak lainnya dan fenomena kepunahan yang terjadi saat ini seperti bentuk fisikkulit badak yang belipat seperti membentuk baju baja, cula, dan tergolong hewan yang hampirpunah sehingga penulis tertarik untuk menciptakan sebuah karya seni kriya logam bertemakanbadak Jawa ke dalam tugas akhir ini sekaligus sebagai syarat menyelesaikan studi S1 jurusankriyaMetode pendekatan yang digunakan adalah ekspresi, kontemplasi, estetis, kemudianmetode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan observasi. Proses penciptaankarya seni ini memalui tiga tahapan yaitu, eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Karyalogam yang disajikan dalam Tugas Akhir ini merupakan karya figuratif dan dikembangkanobjeknya yang merupakan hasil dari perwujudan badak Jawa.Hasil karya ini adalah seni kriya logam tiga dimensi dengan bentuk badak Jawa sebagaiinspirasi dari penciptaan seni kriya dan memiliki pengembangan bentuk yang sedemikian rupa.Diharapkan karya ini dapat berkomunikasi dengan masyarakat secara baik. Karya seni kriyalogam ini dibuat bukan dimaksudkan untuk mencari solusi ataupun menyelesaikan masalah,tetapi merupakan sebuah sentuhan ekspresi dan sarana penyampaian ide pribadi yangdisampaikan kepada penikmat seni pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.Kata kunci: Badak Jawa, Seni kriya, Kriya logam

Page 1 of 1 | Total Record : 8